• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Dari Nafas Malamku

Adnan Guntur by Adnan Guntur
11 Mei 2021
in Puisi
0
Dari Nafas Malamku

https://unsplash.com/photos/USb3qaFx3zY

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

dari nafas malamku, bumi terbakar menjadi tujuh bagian, patung cahayamu menari-nari saling menyusun retakan tanah yang kesepian, bukit bagi gerbang kerajaan tuhan

menghabiskan banyak perekat foto, pesawat kertas dibalik jendela hatiku menebarkan benih bunga, menampakkan dirinya yang melontarkan air mata juga, sehabis musim yang berbalik arah, kaki-kaki basah meninggalkan rerona matahari

dan kampung-kampung meninggalkan sepasang mata pisau telah habis mengiris jantungmu yang memompa waktu, hutan-hutan patah sedang lenganku terulur mengirim kaki seribu pada sekumpulan puisi

lalu memanjat ke atas dinding, langit-langit bagi kesendirianku, menggerutup sedang kau tak sanggup berulang kali membunuhku, meski gerakanku mistis menyerbak wewangian ke tubuhmu, aku meledakkan diri bagai bom waktu

Surabaya, 2021

 

Adakah Udara

adakah udara menghampar pertemuan, malam buta dalam bayanganku, sembari berceloteh menguliti embun-embun, pemabok antropolog, beburung terbang melalui celanamu

tumpukan sampah, dan sesaji aroma harum, rimbun di wajahmu yang mengubah kota-kota, dibalik mantra yang diam di sudut-sudut jendela; adakah itu aku?

kau petik kabut bahasa yang hening di putih angkasa, kata-kata membangun burung-burung dari embun, mayat-mayat berjalan menuju hulu dan memutihkan mataku seiring perjalanan

Surabaya, 2020

 

Lari ke Dalam Lirik

kupu-kupu tumbuh dalam kakiku, meninggalkan hujan dan mendesak ke dalam tubuhmu, kenangan muda yang mengantarkan matahari hitam tumbuh

bersarang dipohon malamku, kau berputar-putar, berebut lari seperti orang-orang pergi

wajahmu tercetak dalam sembulan asap jaman, mungkin lampu tak padam, tumbuh dalam kakiku, meninggalkan hujan dan mendesak ke dalam tubuhmu, kenangan muda yang mengantarkan matahari hitam tumbuh

Surabaya, 2020

 

Lelangit Sorga 

seekor burung memecahkan telur dari mataku, dada yang terseret ke arus jaman kini dalam reklame iklan bergambar

ada peradaban yang paling purba hinggap dalam kaus berwarna merah, seorang lelaki dengan palu bergambar abu, berkeliling dengan dagingmu di belakang pintu

kupandangi fotomu dari sebuah menara tertinggi, anak-anak tertawa dengan keras, seperti hidup— dari dongeng yang mereka tulis sendiri

sungai mengenalkan lumpur dari ribuan tahun lalu, menyimpan suara pada pecahan kaca, kau menyuarakan kegelapan lelangit sorga

Surabaya, 2020

 

 

Bermimpi dan Bernyani Setiap Hari 

kereta api adalah kepompong kecil, sepucuk perjalanan yang menumpahkan serbuk-serbuk gairahku, udara menggeletar, tapi di bawah jantungmu sajak-sajak kita berangkatkan

adalah laut dari potongan-potongan baju, gigil disamarkan kabut juga hantu berkepala pelontos, membunyikan jenguk yang menyala-nyala di bintang tak berlangitku

kematian mabuk dalam dzikirku, dari pintu ketidak mungkinan, kau mencair dalam tulisan, mencair dalam lukisan;

yang bermimpi dan bernyanyi setiap hari

 

Surabaya, 2020

Tags: adakah udaradari nafas malamkulari ke dalam liriklelangit sorgapuisi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Bersama Kakek

Next Post

Pasir Pantai

Adnan Guntur

Adnan Guntur

lahir di Pandeglang pada tahun 1999. Saat ini sedang melanjutkan studi di Bahasa dan Sastra Indonesia, Universitas Airlangga. Aktif berkegiatan di Teater Gapus dan Bengkel Muda Surabaya. Email: adnan9guntur@gmail.com Instagram: pem.belajar_

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Upaya Menemukan Kepastian Hidup Ala Spinoza

Upaya Menemukan Kepastian Hidup Ala Spinoza

25 November 2021
Gambar Artikel Jembatan Lamper

Jembatan Lamper

2 November 2020
Rindu Bersaung di Senaru

Rindu Bersaung di Senaru

10 Maret 2021
Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022
Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?

Haruskah Ulang Tahun Selalu Dirayakan?

5 Agustus 2021
Sebungkus Sunyi

Sebungkus Sunyi

20 November 2021
Gambar Artikel Jempolmu, Harimaumu

Jempolmu, Harimaumu

2 November 2020
Kirsip

Kirsip

10 Maret 2021
Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

Menyikapi Pemikiran Barat Seperti Jamaluddin al-Afghani

31 Januari 2022
Gambar Artikel Puisi Solilukoi Seorang Koruptor

Solilokui Seorang Koruptor

31 Januari 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.