• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Senin, 18 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Metafor Puisi

Belajar Menulis

Syukur Budiardjo by Syukur Budiardjo
1 April 2021
in Puisi
0
Belajar Menulis

https://unsplash.com/photos/GkinCd2enIY

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

/1/

kupilih kata lagi-lagi kata kunikahkan hingga bebas bercengkerama tumpahkan segala

di pagi di siang mengguncang di sore di malam meremang di larut malam terbujur lengang

maka puisi menjelma datang

/2/

kurangkai kata kata demi kata demi kata kunikahkan hingga tangan bergandengan erat

memeluk kisahkan aku terkutuk atau engkau terpukau mabuk meniti alur membentang

membelukar di segala tempat, juga waktu membakar

maka cerpen menatap nanar

/3/

kubingkai kata juga kata lalu kata kunikahkan hingga suara-suara di dalam kepala

juga berisik di pusat nyali saling membentur, juga berkelahi mengurai pendapat pribadi

bagi segala persoalan dunia

maka esai menyapa mesra

/4/

kusulam kata hanya kata memang kata kunikahkan hingga gelap menerang lalu tabir terbuka

kelemahan dan keunggulan menggoda pada isi, bahasa, dan sistematika juga manfaat atau

mudarat bagi segala masalah menjerat atau memikat

maka resensi menawarkan hakikat

Cibinong, Maret 2021

 

Distikon Rima Sempurna

Rima sempurna indah tertata.
Tampak merenda satu suku kata.

Rima sempurna di dalam larik.
Dibaca mengena juga menarik.

Terbaca di larik berbunyi indah.
Rima diracik menjadi madah.

Suku kata di larik gemakan haru.
Hentikan pikiran picik berseteru.

Suku kata di larik suarakan dendang.
Hentikan pikiran picik meradang.

Rima sempurna hadir di sajak.
Renyah dicerna tinggalkan jejak.

Cibinong, 19 November 2020

Tags: cara menulis puisipernikahan katapuisi belajar menulis
ShareTweetSendShare
Previous Post

Menulis Puisi

Next Post

Penjaring Ikan di Laut

Syukur Budiardjo

Syukur Budiardjo

Penulis dan Pensiunan Guru ASN di DKI Jakarta. Alumnus Fakultas Pendidikan Bahasa dan Seni (FPBS) Jurusan Bahasa Indonesia IKIP Jakarta. Menulis artikel, cerpen, dan puisi di media cetak dan daring. Menulis buku kumpulan puisi Mik Kita Mira Zaini dan Lisa yang Menunggu Lelaki Datang (2018), Demi Waktu (2019), Beda Pahlawan dan Koruptor (2019), buku kumpulan esai  Enak Zamanku, To! (2019), dan buku nonfiksi Strategi Menulis Artikel Ilmiah Populer di Bidang Pendidikan Sebagai Pengembangan Profesi Guru (2018). Akun Facebook, Instagram, dan Youtube menggunakan nama Sukur Budiharjo.

Artikel Terkait

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
Puisi

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya

14 Agustus 2025

Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya setiap malam ia menyetrika tubuhnya di depan kaca mencari lipatan-lipatan yang membuat lelaki itu malas pulang...

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
Puisi

Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya

3 Agustus 2025

Hisap Aku hingga Putih bulan merabun serbuk langit bebal pohon dan batu tak bergaris hitam coreng malam yang sumuk punggung...

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
Puisi

Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya

20 Juli 2025

Status Baru Ibu Ia tidak menangis di depan siapa pun. Tapi aku tahu, ada yang basah tiap kali ia mencuci...

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
Puisi

Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya

22 Juni 2025

Kiat Marah yang Payah  Malam hari yang dingin mencekam cepat menusuk pori-pori. Dan keniscayaan lupa mendekam di hati dan kantong...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Hiruk-Pikuk Pandemi dalam Pemikiran KH. Ahmad Dahlan

Hiruk-Pikuk Pandemi dalam Pemikiran KH. Ahmad Dahlan

14 Desember 2020
Pergantian Musim

Pergantian Musim

6 Februari 2021
Cyber-Religion: Webinar Menemukan Sanad Belajar Agama di Jagat Maya

Cyber-Religion: Webinar Menemukan Sanad Belajar Agama di Jagat Maya

27 Februari 2021
Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam

Mengenal Thasykubro Zadah: Sejarawan Penulis Ensiklopedia Islam

10 Maret 2022
Sebuah Pesan Pendek dan Lekukan Mimpi

Sebuah Pesan Pendek dan Lekukan Mimpi

15 Maret 2021

Temu Buku dan Sesi Bincang Editor di Yogyakarta

10 Maret 2024
Gambar Artikel Kemarin dan Rindu

Kemarin dan Rindu

31 Oktober 2020
Di Bandara Boston ke Jenewa dan Puisi Lainnya

Di Bandara Boston ke Jenewa dan Puisi Lainnya

21 Desember 2023
Mendikte dan Menyombongi Tuhan

Mendikte dan Menyombongi Tuhan

12 Februari 2021
Gambar Artikel Syahadat 12 Bar, Puisi Blues

Syahadat 12 Bar

22 Januari 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.