• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Kamis, 21 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Esai

Kesetaraan atau Keadilan?

M. Rizki Yusrial by M. Rizki Yusrial
31 Desember 2020
in Esai
0
Gambar Artikel Kesetaraan atau Keadilan

Sumber Gambar: http://www.elenwinata.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Feminisme merupakan sebuah kata dengan makna yang sangat luas. Jika hanya menyebut bahwa feminis adalah gerakan untuk menuntut kesetaraan, sebenarnya merupakan tindakan yang mempersempit definisi. Ada beberapa hal yang sebenarnya jauh lebih dalam dari itu. Namun dalam hal ini kita hanya fokus dengan kesetaraan.

Dalam jurnal yang berjudul “Feminisme Indonesia Dalam Lintas Sejarah” yang ditulis oleh Ihda Hidayatul Aliyah dan Siti Komaria menyebutkan bahwa di dunia Barat, gerakan feminis sudah memunculkan diri lewat protes atas tindakan kekerasan. Namun, gerakan ini dikemas menjadi lebih formal dengan ditebitkannya sejumlah karya tulis yang memprotes ketidaksetaraan gender.

Protes dilancarkan berdasarkan status minoritas wanita. Kaum minoritas yang dimaksud bukan dari segi jumlah, melainkan dalam segi kekuatan. Hal yang tak terbantahkan adalah struktur biologis laki-laki memang dirancang oleh Pencipta ‘lebih kuat’ dibanding perempuan. Bagaimanapun gencarnya protes dilayangkan, hal ini tetap tak dapat dibantah. Namun berbeda dengan potensi diri dan kecerdasan.

Gerakan ini terus belanjut hingga memasuki Indonesia. Di Indonesia buku-buku atau artikel yang memuat kata “feminis” sudah banyak tersusun rapi di perpustakaan sejak tahun 90-an. Hal ini membuktikan bahwa di Indonesia pun sama. Wanita yang menjadi pemeran utama dalam gerakan Ini sering mendapat tindakan ketidaksetaraan oleh lawan jenisnya.

Saat ini Indonesia sudah memperlihatkan bahwa tindakan seksis sudah mengalami kemerosotan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya perempuan yang memiliki potensi diri menduduki posisi penting dalam pekerjaan. Terlebih Indonesia sendiri sudah pernah dipimpin oleh presiden perempuan.

Ini adalah kabar baik, mengingat wanita dapat melakukan sesuatu yang sama dengan laki-laki sesuai dengan keinginan  potensi dirinya. Entah itu ibu rumah tangga, pengusaha, karyawan swasta, ataupun pekerjaan lainnya.

Namun, tak jarang kita temukan bahwa kehidupan patriarki masih ada di berbagai sektor. Fakta tersebut tentu wajar di berbagai kalangan masyarakat, sebab bagaimana sistem kedaerahan yang turun temurun membiarkan budaya itu terjadi dan masih awet.

Stereotip pembedaan perlakuan antara laki-laki dan perempuan sebenarnya sudah terjadi sejak mereka masih anak-anak. Mulai dari mainan yang dibedakan sampai ke pembagain tugas di dalam rumah. Anak perempuan sering diminta untuk membantu ibunya membereskan rumah, sementara anak laki-laki sering membantu pekerjaan ayahnya. Seperti membantu memperbaiki keran bocor, membuat kandang ayam dan lain sebagainya.

Esai ini sebenarnya bukan bermaksud untuk membahas perkembangan feminis di Indonesia. Tapi menyarankan untuk menggunakan diksi baru. Dibanding memakai kata “kesetaraan”, bagi saya jauh lebih pas jika menggunakan kata “keadilan”.

Ada perbedaan yang tegas dan kontras dari kedua kata tersebut. Menurut saya pribadi setara adalah pembagian porsi yang sama rata. Ketika ada dua anak yang berbeda umur, yang satu sudah bersekolah di sekolah menengah dan satunya lagi masih berada di jenjang sekolah dasar, sama-sama diberi uang jajan sebesar dua puluh ribu rupiah merupakan hal yang setara. Tapi apakah itu adil? Tentu tidak. Mengingat kebutuhan sekolah menengah dan sekolah dasar jelas berbeda.

Keadilan adalah sesuatu yang memberi porsi sesuai dengan kebutuhan. Meskipun berbeda nominal, jika yang didapatkan sesuai porsi maka itu adalah tindakan keadilan. Tapi hal ini sangat sulit untuk diterapkan. Sebab nominal selalu menjadi alat ukur utama dalam nilai keadilan.

Dalam ekonomi, perempuan dan laki-laki memang harus mempunyai kesempatan yang sama. Ketika laki-laki bisa menjadi bos besar, untuk perempuan juga tidak menunutup kemungkinan. Dan ini adalah sebuah kesetaraan yang adil. Namun, ada beberapa sektor yang membuat laki-laki dan perempuan memang harus dibedakan dan stereotip tidak bisa dihindari seperti di dunia olahraga.

Pada lomba tolak peluru internasional cabang atletik, misalnya, untuk atlet junior laki-laki harus melempar peluru dengan berat 7,25 kg. Sedangkan perempuan hanya melempar peluru dengan berat 4 kg. Perbedaan yang mencolok ini memang tidak menunjukkan kesetaraan. Namun hal ini adil karena seperti yang ada di awal-awal esai ini, bahwa hal tak terbantahkan laki-laki memiliki struktur biologis yang lebih kuat dari perempuan.

Dalam olahraga lain juga demikian, sangat tidak adil dalam dunia badminton jika ganda putra berhadapan dengan ganda campuran. Meskipun setara dalam jumlah. Masih banyak sektor-sektor lain yang memang sulit untuk tidak dibedakan. Untuk alasan-alasan inilah saya lebih setuju jika kesetaraan gender diganti dengan “keadilan gender”.[]

Tags: esaifeminismegenderIndonesiakeadilankesetaraan atau keadilanperempuan
ShareTweetSendShare
Previous Post

Ada Apa dengan Pak Prabowo Subianto?

Next Post

Habis Sudah Setahun

M. Rizki Yusrial

M. Rizki Yusrial

Seorang mahasiswa filsafat asal Jambi yang ingin dibilang pintar lewat tulisan. Sebab selama sekolah hanya mendapat ranking 24. Ig: @mrizkiyusrial

Artikel Terkait

Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
Esai

Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna

5 Agustus 2025

Malam itu, saya belum ingin tidur cepat. Hingga lewat tengah malam dan hari berganti (Rabu, 23 Juli 2025) saya duduk...

Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
Esai

Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway

28 Juli 2025

Jika bulan Juni sudah kepunyaan Sapardi, Juli adalah milik Hemingway. Pasalnya, suara tangis bayi-Hemingway pecah di bulan yang sama (21...

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)

2 April 2024

Sepuluh menit setelah tanggal berganti menjadi 29 Maret 2024, teks cerpen Agus Noor dihidupkan di ampiteater Ladaya. Sejumlah kursi kayu...

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

1 April 2024

28 Maret 2024 Masehi. Malam 18 Ramadhan 1445 Hijriah. Saya tiba di Ladaya, Tenggarong, setelah menempuh lebih dari satu setengah...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Narasi tentang Rahmah dan Gaza

Narasi tentang Rahmah dan Gaza

30 Mei 2021
Dan Kita Asing di Depan Matahari

Dan Kita Asing di Depan Matahari

11 Oktober 2021
Gambar Artikel Keyakinan

Keyakinan

3 November 2020
Gambar Artikel Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

Melebur Bersama Tuhan dengan Tarian

27 Desember 2020
Gambar Artikel Puisi Tentang Nenek, Buku Buku Ompong dan Lainnya

Buku-buku Ompong

27 Januari 2021
Gambar Artikel Puisi Tentang Kopi - Setabah Kopi

Setabah Kopi

24 Desember 2020
Gambar Artikel Rasa Berbahan Sutera

Rasa Berbahan Sutera

30 Desember 2020
https://unsplash.com/photos/WXeJcabNzhE

Bunuh Diri, Maut, dan Puisi

14 Februari 2021
Gambar Artikel Falsafah Dewa Ruci Sunan Kalijaga

Falsafah Dewa Ruci Sunan Kalijaga

12 November 2020
Gambar Artikel Keraguan dalam Keyakinan

Keraguan dalam Keyakinan

2 Desember 2020
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.