Ciri-ciri cowok ganteng itu rajin ibadah, gak ngerokok, sayang orang tua dan tidak punya aplikasi VPN. Konten seperti itu saya temukan dari seorang pengguna Aplikasi tiktok yang telah ditonton oleh banyak orang. Tak hanya satu, bahkan sering saya temukan konten dengan substansi serupa beredar di beranda sosial media.
Tujuan dari konten kreator ini sebenarnya baik yaitu, memberitahukan indikator – indikator ketampanan seorang laki-laki yang sebenarnya berifat relatif kepada kaum perempuan, agar selektif dalam memilih pasangan. Ketepatan dalam memilih pasangan tentu akan sangat berpengaruh untuk keberlangsungan hidup yang bahagia. Namun, hal itu terlihat seperti mendiskreditkan para pengguna VPN dan seakan-akan menganggap VPN adalah aplikasi yang bersifat negatif.
Hal itu sebenarnya bukan tanpa alasan. Memang sepanjang tahun 2019 Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) telah memblokir kurang lebih satu juta situs porno. Jumlah situs yang cukup banyak itu rupanya telah membingungkan serta menyulitkan para pecinta bokep untuk mencari situs yang masih belum terblokir.
Situs-situs tersebut dianggap dapat merusak karakter anak bangsa, apalagi jika ditonton oleh anak yang masih dibawah umur. Tahun 2014 ketika saya masih duduk di kelas 2 SMP, Beberapa teman saya menerima hukuman skorsing atau pelarangan bersekolah untuk beberapa hari dikarenakan mereka kepergok oleh guru menyaksikan video dewasa itu bersama-sama.
Saya sangat yakin dan percaya siswa sekolah lain pun pernah melakukan hal yang sama dan dihukum dengan ketentuan sekolahnya masing-masing. Hal inilah mungkin yang menjadi salah satu alasan Kementrian Komunikasi dan Informasi (Kemenkominfo) melakukan pemblokiran.
Tak kehabisan akal, ternyata banyak sekali jalan menuju Roma. Aplikasi VPN rupanya menjadi pahlawan tanpa tanda jasa bagi pecinta bokep. VPN sendiri adalah singkatan dari Virtual Private Network yaitu aplikasi dengan fungsi yang memungkinkan para pengguna situs secara pribadi melalui server jaringan lain.
Jadi, pengguna akan bebas menjelajahi web tanpa batasan berdasarkan lokasi yang mungkin ditetapkan negara atau situs web tertentu. Seringnya aplikasi ini digunakan sebagai alternatif oleh pecinta bokep, bukan berarti semua pengguna menggunakan aplikasi ini dengan tujuan yang sama.
Aplikasi yang telah diinstal oleh jutaan orang di dunia, tidak mungkin jika hanya digunakan untuk membuka situs bokep saja. Salah satu, salah dua atau bahkan salah tiga dan seterusnya dari pengguna aplikasi VPN mungkin saja tidak mengetahui situs bokep. Lalu mengapa digeneralisasi?
Pada dasarnya, Aplikasi VPN ini sifatnya sama netralnya seperti obat Komix. Obat itu berfungsi untuk meredakan batuk, pilek, tenggorokan gatal, dan mengencerkan dahak. Tiap sachet 7 ml obat itu mengantung 15 mg dextromethorphan, 100 mg guaifenesin, 10 phenylephrine, dan 2 mg chlorpheniramine maleat.
Jika digunakan dengan dosis yang pas maka pengguna akan merasakan manfaat dari obat ini dalam meredakan keluhan penyakitnya. Namun, jika diminum dalam jumlah yang banyak, kemudian disalahgunakan sebagai alat pemabuk, maka obat Komix akan menjadi sesuatu yang berbahaya bagi kesehatan.
Tentu saja penyalahgunaan itu akan menimbulkan efek seperti penyakit kulit, gagal hati, gagal ginjal, gagal masuk Polisi/TNI dan gagal-gagal lainnya. Begitu juga dengan aplikasi VPN, semuanya tergantung pada cara penggunaan.
Bagi saya menggeneralisasi sifat negatif pada pengguna VPN adalah perbuatan yang keliru. Saya sangat tidak setuju jika tidak menggunakan aplikasi VPN masuk dalam indikator cowok ganteng. Karena banyak sekali situs non bokep yang memang harus diakses menggunakan VPN.
Saya sendiri menggunakan VPN untuk menyaksikan pertandingan sengit dari olahraga badminton disetiap turmanenya. Olahraga yang disiarkan melalui channel youtube BWF (Badminton Word Federation) itu ternyata tidak dapat di akses oleh server negara kita.
Padahal, atlit-atlit badminton kita banyak sekali menyumbang prestasi dan mengharumkan nama Indonesia di kancah Internasional. Sebagai anak kos yang tidak punya televisi, saya terpaksa menggunakan apliksi VPN untuk dapat menyaksikan pertandingan-pertandingan itu. Belum lagi jika akses sosial media mengalami kendala.
Saat ini sosial media sudah menjadi kebutuhan dengan urgensi yang sangat besar. Jika sosial media down, maka sangat meyulitkan saya untuk memenuhi kebutuhan per-media sosial-an seperti Instastory. Lagi-lagi saya harus menggunakan VPN untuk mengatasi hal-hal semacam itu. Inilah bukti-bukti yang saya paparkan bahwa pengguna VPN bukanlah berasal dari kalangan pecinta bokep saja. Jadi, sangat tidak perlu jika menggunakan VPN atau tidak, menjadi penilaian seseorang bisa dikatakan cowok idaman atau bukan.