• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Minggu, 17 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Komentarium

Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu, Cuks!

Merita Dian Erina by Merita Dian Erina
10 November 2020
in Komentarium
0
Gambar Artikel Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu Cuks

Sumber Gambar: https://snsitiveevolution.com/masking-intuitive-sensitivity/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Siapa di sini yang suka berpikir negatif (negative thinking) ? Lalu siapa saja yang sering mendengar nasihat bahwa kita harus selalu berpikiran positif (positive thinking)?

Berpikir positif menjadi sebuah ‘dogma’ yang cukup terkenal ketika kita sedang gendu-gendu rasa alias curhat. Sewaktu mencurahkan segala hal yang kita rasakan kepada teman, sering kali akan muncul ucapan, “positive thinking aja, mungkin ada hikmah di baliknya”.

Di saat sedang mengeluh, hampir selalu ada suara ‘keparat’ yang mendesis: “positive thinking”. Saat itu, contohnya, pernah teman saya lagi nesu-nesu karena chat dari cowoknya yang nggak dibalas-balas padahal di Whatsapp-nya sudah jelas terpampang tulisan “online”. Dan teman saya sedang misuh-misuh kala itu. Sementara teman saya yang lain seperti radio rusak berbunyi, “Udah, positive thinking aja, mungkin dianya lagi sibuk jadi nggak balas chat kamu”.

Hal itu tidak terjadi satu kali, tapi berulang kali. Sehingga hal ini membuat saya berpikir, sebenarnya apa salahnya berpikir negatif? Bagi saya, berpikir negatif menandakan manusia tersebut memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi. Dengan begitu, ia akan bersiap dengan segala risiko terburuk sembari menyiapkan mental, solusi atau hal lainnya untuk menghadapi urusan tersebut. Ringkasnya, ia akan menjadi lebih waspada.

Terkadang kita juga lupa, ada beberapa orang dengan karakter dasar overthinking alias “apa-apa dipikirin”. Maka, mengubah negative thinking menjadi positive thinking tidak semudah itu, Fergusso. Tidak semudah menggali ‘harta karun’ di hidungmu.

Lagipula, kalau kita hanya berpikir positif, tentu yang ada dalam pikiran kita adalah hal-hal baik yang akan terjadi. Dan kita tidak mempersiapkan apapun. Karena dengan berpikir positif, kita diajak secara tanpa sadar untuk bersikap seolah-olah segala sesuatu sudah baik-baik saja. Merasa seakan telah berhasil mencapai nyaris segala hal. Padahal aslinya belum.

Kita menjadi sembrono. Apalagi hal ini seperti bentuk penipuan pada alam pikiran kita. Diajak seolah-olah kita sudah berhasil mewujudkan apa yang diinginkan, padahal hal itu belum benar-benar terjadi, bukan?

Selanjutnya, apa yang sebaiknya kita lakukan? Yaps, benar. Menggabungkan antara positive thinking dan negative thinking, itulah tepatnya. Jadi, kita memikirkan hal yang diharapkan terjadi, sambil memikirkan hambatan-hambatan yang juga akan mungkin terjadi.

Dengan begitu, kita akan menuai hasil yang lebih baik. Tapi, kalau kalian masih belum percaya perlunya negative thinking, maka terpaksa saya cantumkan alasan-alasannya:

  1. Pikiran negatif bisa membuat kita lebih waspada.

Dengan catatan, kamu berpikir negatif dalam batas yang wajar dan tidak berlebihan. Jangan sampai tiap detik kalian isinya negative thinking terus ya….

Dari sikap waspada ini akan membuat kita terlindungi dari hal buruk yang kita pikirkan. Sikap waspada ini juga membawa kita menjadi lebih matang dalam menyiapkan suatu rencana—dan akan mendapatkan peluang hasil yang maksimal.

Misalnya seperti ini, suatu hari ada seorang anak laki-laki—sebut saja Wakijo—ia sedang dimabuk asmara. Wakijo jatuh hati pada perempuan kembang desanya bernama Sutiyem. Wakijo berniat untuk memberikan surprise di hari ulang tahun Sutiyem.

Wakijo menyiapkan segala hal untuk acara perayaan ulang tahun Sutiyem, mulai dari tempat, perlengkapan, dll. Rencana Wakijo menyiapkan acara outdoor. Namun ia khawatir karena sekarang sedang marak-maraknya virus korona, jangan-jangan nanti Sutiyem gak mau diajak ke luar. Atau Sutiyem mungkin mau diajak keluar, eh, tapi setelah acara tersebut, malah banyak yang terpapar virus korona. Kan gak lucu…

Dari kekhawatiran tersebut, maka Wakijo menyusun kembali rencana yaitu dengan mengadakannya secara indoor alias di rumah saja, supaya lebih aman.

  1. Salah satu strategi memotivasi diri.

Percaya atau tidak, berpikir negative merupakan salah satu strategi memotivasi diri sendiri. Motivasi untuk selalu berusaha melakukan yang terbaik. Kamu cukup memikirkan hal apa yang menjadi kekurangan dari dirimu, dengan begitu kamu akan termotivasi agar terus memperbaiki diri supaya menjadi yang terbaik.

Misalnya kamu berpikir bahwa selama ini kamu masih kurang rajin, atau kamu masih egois, dan lainnya. Nah, dari pikiran negatif itu lahirlah motivasi untuk membalas berbagai hal negatif yang kamu pikirkan. Dalam hal ini, kita harus pandai sampai mana batasan kita untuk sesekali berpikiran negatif. Jangan sampai berlarut-larut kayak dia yang susah move on. Eh-

  1. Lebih bijak dalam mengambil keputusan.

Contoh nih, kamu lagi kuliah terus pengen magang kerja juga. Tentunya kamu bakal mikir dong, “Duh, tapi kalau nanti nilai aku jeblog gara-gara gak konsen kuliah gimana yah? Tapi kalau aku gak magang kerja nanti gak ada pengalaman.” Nah, dengan adanya pikiran-pikiran negatif itu, akan membuat kita mencari solusi yang terbaik untuk mencegah hal-hal buruk yang akan mungkin terjadi.

  1. Kuat mental alias siap menghadapi segala kemungkinan yang akan terjadi.

Seperti, kamu yang niat mau nembak terus takut ditolak, yang aslinya kamu dari awal udah mikir, “Keknya aku bakal ditolak deh, aku ngerasa gak pantes, dia yang terlalu WAH untuk aku yang HAH.”

Kalau dari awal kamu udah mikir begitu, tentunya gak bakal sakit banget dong kalau bener-bener ditolak. Ehehe. Walaupun kita semua tahu setiap orang pasti mengharapkan hal terbaik dalam hidupnya. Hanya saja, sayangnya apa yang kita inginkan terkadang terjadi di luar ekspektasi atau tidak sesuai dengan yang diharapkan. Berbagai rencana padahal sudah disusun sedemikian rapi, tapi kenyataannya kendala selalu datang silih berganti.

Argh, sudahlah. Intinya berpikir negatif itu memang perlu, Cuk. Setidaknya bisa digunakan sebagai bentuk antisipasi sebelum bertindak. Kamu akan kuat mental saat hal yang tidak diinginkan benar-benar terjadi dan tidak akan panik karena kamu sudah menyiapkan solusi untuk mengatasinya.

Pikiran negatif dapat menjadi sebuah kekuatan untuk mendapatkan kebaikan ketika kita mampu mengendalikan dan memanfaatkannya. Sekian, semoga bermanfaat dan jangan lupa untuk menghujat tulisan saya—huhu.[]

Tags: kesehariankeseimbangan hidupmanajemen stressmentalnegative thinkingpositive thinkingpsikologi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Jangan Berharap! Teruslah Meratap

Next Post

Sepasang Mata

Merita Dian Erina

Merita Dian Erina

Perempuan asli Jawa, tepatnya di Purbalingga. Kini sedang menempuh studi di UIN Sunan Gunung Djati Bandung. Tegur sapa bisa di Instagram @meritadianerina .

Artikel Terkait

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!
Komentarium

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022

Belum lama ini timeline media sosial saya sempat dilewati sebuah berita soal seorang ayah yang membanting laptop anaknya. Hal tersebut...

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya
Komentarium

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

17 Maret 2022

Dalam kategori musik di Youtube, ada banyak sekali lagu Jawa, entah itu genrenya dangdut, pop, atau koplo. Mungkin lagunya baru...

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan
Komentarium

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

16 Februari 2022

Fenomena ‘hijrah’ bukan hal yang asing lagi bagi kita. Saya sendiri kurang begitu paham kapan awal-mula munculnya fenomena hijrah ini....

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR
Komentarium

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR

9 Januari 2022

Istilah LDR tentu sudah tak asing lagi di telinga. Ada banyak alasan mengapa orang menjalani LDR, seperti pekerjaan atau pendidikan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Kutukan Ilmu dan Tipologi Ulama Menurut Al-Ghazali

Kutukan Ilmu dan Tipologi Ulama Menurut Al-Ghazali

10 Desember 2020
Gambar Artikel Kehutanan yang Maha Hijau

Kehutanan yang Maha Hijau

20 November 2020
Gambar Artikel Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

Ketersinggungan, Resolusi Hidup dan Stoisisme

7 Januari 2021
Gambar Artikel Serba Serbi Kota Kupang. Bundaran PU.

Serba-Serbi Kota Kupang

5 Desember 2020
Berada di Kota Antah-Berantah

Berada di Kota Antah-Berantah

5 Mei 2021
Gambar Artikel Mandiri Jalur Indomie

Mandiri Jalur Indomie

2 November 2020
Gambar Artikel Bahagia Menurut Aristoteles

Bahagia Menurut Aristoteles

28 Desember 2020
Anjingaseo

Anjingaseo

5 Februari 2021
Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

26 Mei 2025
Sisa Subuh

Sisa Subuh

14 September 2021
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata
  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (212)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (18)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.