• Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Selasa, 26 Agustus 2025

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

Metafor.id
Metafor.id
  • Login
  • Register
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Sambatologi Komentarium

Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

Intan Gandhini by Intan Gandhini
11 September 2021
in Komentarium
0
Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

Ilustrasi perempuan bersolek di depan cermin: https://www.instagram.com/p/Ba3ZerXFoZt/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Jam istirahat siang memang saat yang tepat untuk menumpahkan komentar sambil menyantap ayam geprek di kantin kantor. Kisah manusia memang tiada habisnya untuk terus dikomentari. Tunggu apa lagi? Yuk simak di bawah ini.

Saya telah menyelesaikan semua tugas kantor tepat waktu siang ini. Bersamaan dengan itu, kawan sebelah saya mengajak ke kantin untuk menjalankan sebuah misi—katanya. Saya yang masih polos hanya menuruti saja.

Benar sekali, saat kami baru saja duduk sambil menunggu pesanan selesai dibuatkan, kawan saya mengawali sebuah misi dengan kalimat, “Eh mbak, kamu tau nggak?” Firasat saya berkata bahwa akan ada kontes ghibah syariah di meja makan kantin ini.

“Si Lira itu loh, masa gajinya habis hanya untuk beli skinker dan perawatan diri, padahal dia sudah umur lho mbak, sudah waktunya untuk memikirkan tabungan masa depan kan, e mbok ya berfikir sampai kesitu to yaa..” Begitulah kalimat selanjutnya yang diluapkan oleh kawan saya ini.

Oh iya, saya belum menjelaskan. Lira adalah salah satu karyawan di kantor ini yang cukup membuat para lelaki jatuh hati (uhuy). Pasalnya Lira memiliki paras yang cantik, kulitnya seperti dilapisi plastik, mengkilap. Saya saja terkadang merasa insecure saat di sampingnya.

Apa yang dikatakan kawan saya tadi memang benar. Dan saya pun pernah mendengar kabar bahwa si Lira melakukan pembenaran atas apa yang dilakukanya itu. Bahkan hampir semua karyawan kantor mengetahui hal tersebut—jadi bukan sebuah rahasia lagi. Sambil menyantap pesanan ayam geprek, saya kemudian “mengembara”—istilah yang saya gunakan untuk berfikir dengan jernih (hehe).

Perempuan memang identik dengan keindahan, dan kecantikan. Maka tidak heran jika setiap harinya kehidupan seorang perempuan dikelilingi dengan kebutuhan diri sendiri yang mengarah pada hal tersebut. Dan itu merupakan sesuatu yang wajar juga menurut saya.

Bahkan ada juga penelitian yang mengungkapkan alasan ilmiah mengapa perempuan suka berdandan. Psychology Today menjelaskan alasan kenapa perempuan suka memakai make up karena ternyata bisa membantu perempuan untuk mempercantik dirinya sendiri.

Hasil eksperimen tersebut juga membuktikan bahwa perempuan yang ber-make up dinilai lebih sehat dan juga bisa menambah rasa percaya diri. Bahkan perempuan yang memakai make up dalam kesehariannya dinilai lebih memiliki potensi dibandingkan perempuan yang tidak memakai make up. Karena itu, produk kosmetik dianggap bermanfaat untuk menentukan representasi diri seseorang.

Berdasarkan hal itu, menurut hemat saya, tidak salah jika Lira kemudian mengutamakan penampilan fisiknya. Karena memang itu yang menjadi prioritasnya. Tidak salah juga jika dia menggunakan semua gajinya demi mendapati sesuatu yang didambakan. Memiliki penampilan yang menarik dan juga cantik tentu menjadi idaman semua perempuan. Dan saya yakin hal itulah yang membuat Lira begitu bersemangat untuk terus menjaga penampilan.

Di sisi lain, nampaknya saya juga mulai membenarkan pernyataan kawan saya, tentang keharusan untuk mempersipkan masa depan. Tentang bagaimana kita berusaha menyusun skala prioritas dalam bidang finansial. Karena disadari ataukan tidak, kebutuhan di masa yang akan datang akan jauh lebih banyak.

Untuk menghadapi hal tersebut tentu harus dibarengi dengan persiapan yang matang juga. Dalam hal ini saya hanya merasa sepakat jika ada statement bahwa “perempuan yang telah berpenghasilan alangkah lebih baik jika turut menjaga kondisi ekonominya untuk kemudian hari.”

Kisah Lira mungkin hanya sebagian kecil dari banyak kisah lain di luar sana. Namun sejatinya hal yang ingin saya tekankan ialah bagaimana kita belajar mengukur skala prioritas yang akan tetap berguna untuk saat ini dan masa mendatang. Bagaimana kehidupan akan tetap berjalan di hari-hari berikutnya. Bagaimana kita—sebagai seorang perempuan—bisa survive dengan apa yang sudah kita miliki. Dan semua ini tidak mudah. Butuh waktu untuk membiasakan diri. Butuh proses agar semuanya bisa tercapai.

Meski begitu, juga tidak lupa tentang bagaimana seharusnya menjadi seorang perempuan yang juga memperhatikan penampilan. Saya pula menyadari bahwa perempuan yang good looking di jaman sekarang juga sangat diperhitungkan. Terlepas dari potensi yang dimilikinya. Karena memang perempuan selalu identik dengan perawatan diri.

Terakhir, menjadi perempuan cantik dari segi penampilan itu, sebuah prioritas kah? Jawabannya adalah “iya”, asalkan perempuan juga menyadari bahwa tetap ada tanggung jawab yang juga harus dilakukan supaya tetap menyandang gelar “cantik” secara lahir dan batin.[]

Tags: cantikIntan Gandhinikecantikankomentariummake upMenjadi Perempuan Berparas Cantik Prioritas-kah?perempuan berdandanskincare
ShareTweetSendShare
Previous Post

Soledad

Next Post

Ketipu Diri Sendiri Saat Bermedsos

Intan Gandhini

Intan Gandhini

Tinggal di Ponorogo. Penulis buku "Catatan Hati di Tengah Pandemi" dan "Stop Wishing Start Doing By Learning". Anggota komunitas Kampus Literasi, Founder komunitas Pelangi Aksara. Juara III Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Sumatera Utara-Medan dan Juara I Lomba Karya Tulis Ilmiah Nasional di Universitas Darussalam Gontor. Bisa disapa via Instagram @intan_ganndhini

Artikel Terkait

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!
Komentarium

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022

Belum lama ini timeline media sosial saya sempat dilewati sebuah berita soal seorang ayah yang membanting laptop anaknya. Hal tersebut...

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya
Komentarium

Kenapa Lagu Jawa Trending Terus Di Youtube? Ini Jawabannya

17 Maret 2022

Dalam kategori musik di Youtube, ada banyak sekali lagu Jawa, entah itu genrenya dangdut, pop, atau koplo. Mungkin lagunya baru...

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan
Komentarium

Menerka Kiblat Dakwah Generasi Muda di Masa Depan

16 Februari 2022

Fenomena ‘hijrah’ bukan hal yang asing lagi bagi kita. Saya sendiri kurang begitu paham kapan awal-mula munculnya fenomena hijrah ini....

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR
Komentarium

Jenis-Jenis Garangan Paling Berbahaya bagi Kaum LDR

9 Januari 2022

Istilah LDR tentu sudah tak asing lagi di telinga. Ada banyak alasan mengapa orang menjalani LDR, seperti pekerjaan atau pendidikan...

Tinggalkan Balasan Batalkan balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Baca Juga

Gambar Artikel Ibnu Al-Haitham adalah Ilmuwan Muslim, Tokoh Penemu Lensa, Optik, Kamera

Kilas Balik Tokoh Penemu Lensa: Ibnu al-Haitham

26 Mei 2021
Gambar Artikel 7 Kumpulan Lagu Barat yang Asik / Enak di Dengar Kuping. Kumpulan Lagu yang bikin hati kalian melted / meleleh

7 Lagu Barat yang Asik di Kuping

26 Februari 2021
Depresi Besar, Kaum Pekerja, dan Hilangnya Harapan

Depresi Besar, Kaum Pekerja, dan Hilangnya Harapan

30 April 2021
Menulis sebagai Aktivitas Produksi Pengetahuan

Menulis sebagai Aktivitas Produksi Pengetahuan

30 Januari 2021
Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

Menjadi Perempuan Berparas Cantik, Prioritas-kah?

11 September 2021
Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos

Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos

4 Mei 2021
Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

Bias Kontol dan Efek Sampingnya yang Menyebalkan

21 Maret 2022
Anjingaseo

Anjingaseo

5 Februari 2021
Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

17 Desember 2021
Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

Dear Orang Tua: Tolong Jangan Perlakukan Anak Semena-mena!

9 April 2022
Facebook Twitter Instagram Youtube
Logo Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Merebut Kembali Kembang-Kembang Waktu dari Tuan Kelabu
  • Perempuan yang Menyetrika Tubuhnya dan Puisi Lainnya
  • Perjalanan Menuju Akar Pohon Kopi
  • Ozzy Osbourne dalam Ingatan: Sebuah Perpisahan Sempurna
  • Hisap Aku hingga Putih dan Puisi Lainnya
  • Going Ohara #2: Ketika One Piece Menjelma Ruang Serius Ilmu Pengetahuan
  • Sastra, Memancing, Bunuh Diri: Mengenang Ernest Hemingway
  • Selain Rindu, Apa Lagi yang Kaucari di Palpitu?
  • Status Baru Ibu dan Puisi Lainnya
  • Bentuk Cinta Paling Tenang dan Tak Ingin Jawab
  • Kiat Marah yang Payah dan Puisi Lainnya
  • Siasat Bersama Wong Cilik dan Upaya Menginsafi Diri: Sebuah Perjamuan dengan Sindhunata

Kategori

  • Event (12)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (10)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (65)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (52)
  • Metafor (213)
    • Cerpen (53)
    • Puisi (140)
    • Resensi (19)
  • Milenial (47)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (12)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2025 Metafor.id - Situs Literasi Digital.