slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
slot gacor
Bukti Pemerintah Serius Menangani Pandemi Covid-19 - Metafor.id
Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kontributor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Sunday, 1 June, 2025
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Kolom Esai

Bukti Pemerintah Serius Menangani Pandemi Covid-19

M. Rizki Yusrial by M. Rizki Yusrial
9 August 2021
in Esai
0
Bukti Pemerintah Serius Menangani Pandemi Covid-19

https://www.rawpixel.com/

Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Berkerut kening saya ketika membuka aplikasi Twitter akhir-akhir ini. Beranda saya dipenuhi dengan sumpah serapah yang digaungkan oleh beberapa orang. Hal ini bukan tanpa sebab. Kata-kata mutiara yang berbentuk kritikan itu merupakan luapan ekspresi kekecewaan orang-orang terhadap kegagalan pemerintah yang dianggap meremehkan, krisis komunikasi dan inkompenten dalam menangani pandemi covid.

Bertambah panjang durasi kerutan di kening saya ketika membaca tweet dari Muhidin M Dahlan. Seorang penulis kelas kakap yang saya kenal lewat bukunya “Tuhan Izinkan aku Menjadi Pelacur”. Beliau menjelaskan tentang serangkaian demonstrasi yang pernah terjadi pada masa wabah.

Dikatakannya bahwa gelombang pertama aksi penyuaraan pendapat itu terjadi pada tahun 1910-1913 pada masa wabah Pes, kemudian terjadi lagi ketika dunia dilanda Flu Spanyol tahun 1918- 1921 dan yang terakhir kita saksikan sendiri pada Oktober 2020 lalu. Saya sendiri tak tahu pasti apa maksud beliau menuliskan itu di kondisi sekarang. Namun saya berani mengartikan bahwa beliau tidak mempermasalahkan jika demonstrasi terjadi lagi pada saat ini.

Sebelumnya kritikan keras sudah disampaikan oleh BEM Universitas Indonesia yang menggambarkan sosok Jokowi selaku Presiden Republik Indonesia dengan julukan the king of lip service. Langkah ini juga diikuti oleh BEM dari universitas lain dengan kritikan yang makin menggoda. Sehingga menimbulkan polemik dan diskursus yang tak kalah seksi dari substansi kritikan.

Meski isi kritikan bukan tentang penanganan pandemi, tapi saya melihat bahwa hal tersebut tetap berkaitan. Apabila ditinjau dari alasan mengapa BEM UI menjuluki Presiden dengan the king of lip service,  tentu tidak ada yang salah jika masyarakat menganggap bahwa keseriusan pemerintah menghentikan laju penyebaran virus corona hanya sebatas manis di bibir saja.

***

Eits, jangan main demo-demo aja. Mau bagaimanapun jeleknya penilaian yang orang-orang berikan kepada pemerintah, kita tetap tidak bisa menyangkal apabila ada suatu pencapaian yang mengarah kepada hal positif. Coba sini siapa yang bilang kalau pemerintah tidak serius menangani pandemi? Akan saya tunjukkan tulisan ini tetap di depan mukanya.

Kita terlalu sibuk mengkritik pemerintah sehingga lupa mengapresiasi betapa kreatifnya pemerintah kita menciptakan sebuah istilah. Hal ini tentu membutuhkan pemikiran dan diskusi yang cukup intens. Kalian pikir gampang menciptakan sebuah istilah semacam PSBB, PSBB transisi, PSBB ketat, PSBB transisi 2, PPKM, PPKM mikro, PPKM darurat dan PPKM level 3 dan 4 secara periodik. Itu susah bos!

Selain itu, pemerintah juga sudah menyiapkan langkah-langkah efektif. Berhentilah menutup mata terhadap usaha pemerintah. Kalian tidak mungkin tidak melihat betapa masifnya disinfektan disemprotkan di ruang terbuka saat ini. Tujuannya agar covid di area penyemprotan tidak dapat hidup, sehingga orang-orang yang lewat tidak akan terinfeksi.

Lupakah kalian tentang pernyataan Wakil Presiden kita KH Ma’ruf Amin bahwa berkat doa qunut corona menyingkir dari Indonesia. Kasus yang lumayan banyak sekarang akan membuka dua kemungkinan. Kiai Ma’ruf yang salah atau memang orang NU Indonesia sudah tidak pernah sholat subuh.

Jika yang kedua yang benar, berarti tidak salah juga pernyataan Ustad Abdul Somad bahwa covid ini adalah tentaranya Allah untuk menghukum kita. Karena itu tak heran jika masih ada yang menganjurkan membaca Yasin demi menghentikan hukuman ini. Celakalah untuk mereka yang tak setuju atau mencibir saran religius tersebut dan beruntung bagi mereka yang mendengarkan saran pemuka agama di negeri muslim terbesar ini.

Tidakkah kalian juga memperhatikan bahwa kita hanya berada di posisi ke-4 dengan kasus aktif terbanyak meski kasus hariannya menduduki posisi pertama. Ini mungkin bukan kabar gembira, setidaknya masih ada negara yang kasus aktifnya berada di atas kita.

Tolong jangan buru-buru menilai. Tiada bukti secuilpun bahwa pemerintah kita membayar worldometers.info menggunakan uang bansos atau uang apapun untuk mempertahankan Indonesia pada posisi ke-4. Sehingga dalam penanganan pandemi ini, Indonesia terlihat lebih tampan dibanding Amerika Serikat, Inggris dan Brazil.

Iya tau, Inggris meskipun mengalami lonjakan yang signifikan setelah final EURO tetapi tidak terjadi limpahan kasus kematian di sana. Berbeda dengan Indonesia yang semuanya naik mulai dari kasus positif maupun kematian, termasuk juga harga uang panai’. Ihwal semacam ini secara otomatis menandakan kondisi kita sebenarnya memprihatinkan.

Tapi hal itu sudah dibantah oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Republik Indonesia, king of the world, penerima job dalam segala aspek, yang mulia Luhut Binsar Pandjaitan. Dengan data yang berada di tangannya, beliau mengatakan bahwa “Covid-19 di Indonesia sangat terkendali,” dengan ketegasan seolah ucapannya masuk akal. Meskipun pada akhirnya beliau minta maaf karena ucapannya itu.

Saya tak tahu persis data jenis apa yang dipakai. Namun saya mencoba menerka-nerka bahwa pengendalian covid yang sangat baik ini mungkin saja hanya berdasarkan peringkat kita tadi. Ya maksudnya asal tidak melewati Amerika Serikat angka positifnya itu sudah bisa dibilang terkendali. Tapi ini hanya terkaan semata lho, ya. Mudah-mudahan saya salah.

Selanjutnya untuk menjaga imunitas masyarakat agar tetap kuat, pemerintah selalu mengajak kita pergi liburan. Makanya meski kasus melonjak naik, tak terlihat sedikitpun niat pemerintah untuk menurunkan imunitas kita. Tak ada alasan untuk tidak liburan sebab pariwisata masih terbuka lebar.

Coba, udah berapa banyak pernyataan yang saya paparkan tentang keseriusan pemerintah kita menghadapi krisis ini. Seharusnya kita semua berterima kasih dengan membungkuk membentuk sudut 90 derajat atas kerja keras mereka. Kritikan yang berseliweran itu tentu sampai ketelinga pemerintah. Tapi jangan berharap akan ditampung. “Makanya setiap mengkritik itu sertakan solusi dong,” kata orang dengan username nomor togel di belakangnnya.[]

Tags: coronaesaiflu spanyolIndonesiakesehatanpandemi covid-19pemerintahPPKMpsbbwabahwabah pes
ShareTweetSendShare
Previous Post

Pada Suatu Kangen dan Kontradiksi Interminus

Next Post

Nona dan Seikat Bunga Merah

M. Rizki Yusrial

M. Rizki Yusrial

Seorang mahasiswa filsafat asal Jambi yang ingin dibilang pintar lewat tulisan. Sebab selama sekolah hanya mendapat ranking 24. Ig: @mrizkiyusrial

Artikel Terkait

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)

2 April 2024

Sepuluh menit setelah tanggal berganti menjadi 29...

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
Esai

Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1

1 April 2024

28 Maret 2024 Masehi. Malam 18 Ramadhan 1445 Hijriah. Saya tiba di Ladaya, Tenggarong, setelah menempuh lebih dari satu setengah...

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi
Esai

Maraknya Perundungan Tanda Rendahnya Budaya Literasi

17 March 2024

Belakang ini isu perundungan bagai bom waktu. Setiap hari bisa meledak di mana-mana, baik di sekolah hingga pesantren elite sekalipun....

Public Speaking Bukan Hanya Keterampilan Orang Terpelajar
Esai

Public Speaking Bukan Hanya Keterampilan Orang Terpelajar

4 April 2023

Berbicara, sebagai kebutuhan primer dalam berinteraksi, dapat membuat sebuah pertemuan menjadi lebih hidup. Bagi kebanyakan orang, sering atau banyak bicara...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

Gambar Artikel Kasihan Manusia

Kasihan Manusia

4 November 2020
Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos

Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos

4 May 2021
Gambar Artikel Berguru pada Sherlock Holmes

Berguru pada Sherlock Holmes

8 December 2020
Resiko Tinggal di Ujung Kalimantan

Resiko Tinggal di Ujung Kalimantan

4 June 2021
Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

Proses Menuju dan Lika-Liku Menjalani Hidup di Jerman

17 December 2021
Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

Daftar Momen Saat Perempuan Minta Maaf dengan Tulus

26 December 2021
Kisah Penjual Jamu dan Hukum yang Aneh

Kisah Penjual Jamu dan Hukum yang Aneh

29 May 2021
Gambar Artikel Puisi Musafir yang Selesai

Musafir yang Selesai

25 January 2021
Gambar Artikel Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu Cuks

Bukan Cuma Positive Thinking, Negative Thinking Juga Perlu, Cuks!

10 November 2020
Serba-serbi Kali

Serba-serbi Kali

1 March 2021

Ikuti Kami di Instagram

    The Instagram Access Token is expired, Go to the Customizer > JNews : Social, Like & View > Instagram Feed Setting, to refresh it.
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Wahana Berkarya” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Cosmic Hospitality dan Puisi Lainnya
  • Kenangan, Bahasa, dan Pengetahuan
  • Penjual Susu dan Puisi Lainnya
  • Peringati Hari Buku Nasional, Forum Buku Berjalan Adakan Temu Buku di Wisdom Park UGM Yogyakarta
  • Menyulut Api Literasi dari Kediri: Mahanani Book & Art Festival
  • Lelaki Tua yang Dipermainkan Nasib
  • Membangun Literasi Peduli Bumi: Festival Buku Berjalan
  • Kandang Menjangan Menggugat dan Puisi Lainnya
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 2 (Selesai)
  • Diri yang Tak Bersih dan Sejumlah Tegangan – Bagian 1
  • Puasa Puisi: Perayaan Sastra Lintas Bahasa
  • Aku Merangkum Desember

Kategori

  • Event (10)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (8)
  • Inspiratif (31)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (19)
  • Kolom (63)
    • Ceriwis (13)
    • Esai (50)
  • Metafor (206)
    • Cerpen (51)
    • Puisi (136)
    • Resensi (18)
  • Milenial (46)
    • Gaya Hidup (25)
    • Kelana (11)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (70)
    • Cangkem (18)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Kontributor
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In