Metafor.id

Situs Literasi Digital - Berkarya untuk Abadi

  • Tentang Metafor
  • Kirim Tulisan
  • Disclaimer
  • Kru
  • Kerjasama
Friday, 1 July, 2022
  • Login
  • Register
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Hikmah
    • Sosok
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Tips & Trik
    • Kelana
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
No Result
View All Result
Metafor.id
No Result
View All Result
Home Event Reportase

Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung

Fajri Zulia Ramdhani by Fajri Zulia Ramdhani
11 May 2022
in Reportase
0
Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
Share on FacebookShare on TwitterShare on WhatsAppShare on Telegram

Panitia Hari Besar Islam yang kemudian disingkat PHBI merupakan pengurus yang dibentuk melalui Surat Keputusan yang dikeluarkan oleh Bupati Kabupaten Klungkung untuk menaungi perayaan keagamaan umat Islam dalam skala kabupaten. PHBI sebagaimana namanya mengurus kegiatan-kegiatan umat Islam pada perayaan hari-hari besar seperti pelaksanaan Salat Idul Fitri, Idul Adha, Maulid Nabi Muhammad Saw., Isra’ Mi’raj, dan Tahun Baru Islam.
Sekilas jika dilihat bahwa Panitia Hari Besar Islam hanya berhubungan hanya dengan umat inter agama Islam saja. Karena secara kepentingan dan urgensi hanya diperuntukkan bagi umat Islam. Namun, PHBI kabupaten Klungkung khususnya pada kepengurusan baru memandangnya berbeda. PHBI yang terdiri dari perwakilan seluruh kampung Islam di Kabupaten Klungkung memandang pelaksanaan Hari Raya Islam adalah sebagai representasi toleransi keumatan. Hal ini dapat dilihat dari pelaksanaan rangkaian kegiatan Idul Fitri 1443 Hijriah.

Umat Islam di Kabupaten Klungkung bukanlah komunitas baru, yang lahir seiring dengan perkembangan pariwisata Bali yang dikenal di berbagai belahan dunia. Meskipun Bali dikenal sebagai daerah dengan mayoritas beragama Hindu, namun umat Muslim, khususnya di kabupaten Klungkung, merupakan komunitas masyarakat yang hampir sama tuanya dengan komunitas Hindu di Bali. Terlebih kemudian hubungan antara Muslim dan Hindu Klungkung melalui garis kerajaan di Puri Agung Klungkung punya hubungan istimewa berdasarkan sejarah kehadiran dan penerimaannya.

Rangkaian kegiatan Hari Raya Idul Fitri 1443 H dimulai dari Takbiran Keliling hingga pelaksanaan Halal bi Halal. Jika biasanya pelaksanaan takbir keliling hanya melibatkan umat Muslim secara komunal untuk mengumandangkan takbir menuju hari kemenangan, maka di Kabupaten Klungkung berbeda. Pelaksanaan takbir keliling ini diikuti oleh 4 kampung Islam yang terletak di daratan Bali. Kampung Islam di Klungkung berjumlah 5 kampung, di mana 1 kampung lainnya yakni Toya Pakeh terletak di Pulau Nusa Penida.

Takbir Keliling ini dihadiri oleh Penglingsir dari Puri Agung Klungkung, Bupati Klungkung, Kapolres, Dandim 1610 yang semuanya beragama Hindu dan sejumlah tokoh Muslim dari masing-masing kampung. Selain itu menariknya pengamanan juga dilakukan oleh Bendesa Adat Semarapura yang beragama Hindu, yang menambah nuansa toleransi dan persaudaraan pada malam Hari Raya Idul Fitri. Penjagaan di titik-titik rute pelaksanaan takbir pun dilakukan oleh anggota kepolisian yang berasal dari semua agama.

Pagi di tanggal 1 Syawal 1443 H, umat Islam Kabupaten Klungkung kembali melaksanakan Salat Ied secara berjamaah di Alun-alun Ida Dewa Agung Jambe. Setelah dua tahun sebelumnya harus melaksanakan di masjid dan atau kediaman masing-masing akibat pandemi, maka tahun ini akhirnya Salat Idul Fitri dilaksanakan terpusat di tempat yang sebelumnya bernama Lapangan Puputan Klungkung. Usai salat dan bersalaman, umat Muslim biasanya berduyun-duyun kembali ke kampung masing-masing untuk melaksanakan silaturahmi.

Namun melalui pengumuman PHBI sebelum pelaksanaan Salat Idul Fitri, masyarakat Muslim melakukan Halal bi Halal ke Puri Agung Klungkung. Di sana, masyarakat disambut oleh Penglingsir puri untuk bersalaman yang juga memberikan ucapan selamat pada perayaan Idul Fitri. Tidak cukup itu, acara dilanjutkan dengan dialog tentang hubungan erat Puri Agung Klungkung dan Muslim sejak zaman dahulu hingga kini. Hal ini menunjukkan betapa eratnya hubungan Hindu dan Muslim di Klungkung, Bali sejak abad ke XIV hingga kini.

Tags: balihindu muslimidul fitriklungkungphbitoleransi
ShareTweetSendShare
Previous Post

Berteman dengan Kegagalan

Fajri Zulia Ramdhani

Fajri Zulia Ramdhani

Tim Redaksi Metafor. Penulis ABCD Perempuan, asal Klungkung Bali. Aktif berkhidmat di Santri Mengglobal sebagai Koordinator Bidang Pendidikan dan Penerbitan. Menyukai puisi dan prosa apalagi ditambah segelas kopi pandan janji jiwa.

Artikel Terkait

Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
Reportase

Menyuarakan Mereka yang Terbungkam

18 April 2022

Sebagai lembaga non-partisan yang mengusung isu perdamaian dan hak asasi manusia, For Peace Project mengadakan kelas menulis dan webinar berjudul...

Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos
Event

Salam Forum dan Strategi Dakwah di Medsos

4 May 2021

Sabtu, 1 Mei 2021 Wahid Foundation telah sukses menggelar kegiatan webinar dengan judul Salam Forum: Kompak Menebar Rahmah di Media...

Leave a Reply Cancel reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Baca Juga

People vector created by vectorpocket - www.freepik.com

Metropolis Berduli

12 December 2021
Gambar Artikel Romantisme Kopi Sachet Angkringan

Romantisme Kopi Sachet Angkringan

11 November 2020
Gambar Artikel Jahm bin Shafwan: Sosok Ekstremis Klasik di Islam

Jahm bin Safwan: Sosok Ekstremis Klasik di Islam

28 December 2020

Jalan Sunyi dengan Ribuan Bunyi

24 October 2021
Tempat: Kenangan dan Seisinya

Tempat: Kenangan dan Seisinya

28 January 2021
Nona dan Seikat Bunga Merah

Nona dan Seikat Bunga Merah

10 August 2021
Gambar Artikel Kesetaraan atau Keadilan

Kesetaraan atau Keadilan?

31 December 2020
Vincent van Gogh: Mati atau Mukti?

Vincent van Gogh: Mati atau Mukti?

24 April 2021
Gambar Artikel Puisi Aku Telah Bermimpi

Aku (Telah) Bermimpi

26 January 2021
Goa Isolasi dan Surat Kecilku

Goa Isolasi dan Surat Kecilku

19 July 2021

Ikuti Kami di Instagram

  • Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Sobat Muslim semua. Mohon maaf lahir dan bathin yaa sob 🙏
Welcome Ramadhan 1443 H 🥰♥️

#ramadhan #metafordotid #nulisdimetafor
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

Hallo sobat meta, siapa yang sudah menunggu program spesial yang diadakan For Peace Project?
Sekarang saatnya sobat ikuti agenda kegiatannya. Selengkapnya bisa klik link yang ada di story yaa sobat😃😃
_________________________________

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here! It is an annual event run by For Peace Project that selects the prospective youth in Southeast Asia to contribute by voicing their concerns about human rights and peacebuilding through writing. 

In this edition of Write For Peace, we try to bring up the overlooked issues on peace and human rights, including the rights of indigenous peoples, refugee & asylum seeker rights, Sexual and Gender-Based Violence (SGBV), and unrecognized beliefs and religious issues. Therefore, we provide a platform to understand and explore the problems mentioned by inviting four outstanding speakers in their respective fields. 

This activity aims to stimulate youth ideas and concerns and then manifests their thoughts through writing. 

There are a series of activities of Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#humanrights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • [WRITE FOR PEACE 3.1]
“If we have no peace, it is because we have forgotten that we belong to each other.”—Mother Teresa.

How long have you waited to join our special annual program? Your patience is paid off now. Write For Peace is here!

Ini adalah acara tahunan yang diselenggarakan oleh @forpeaceproject dengan memilih pemuda Asia Tenggara untuk berkontribusi dalam menyuarakan kekhawatiran mereka berkaitan dengan hak asasi manusia dan pembangunan perdamaian melalui tulisan.

Dalam Write For Peace edisi kali ini, kami mencoba mengangkat isu-isu yang terabaikan tentang perdamaian dan hak asasi manusia, termasuk hak masyarakat adat, hak pengungsi & pencari suaka, Kekerasan Berbasis Seksual dan Gender (SGBV), serta kepercayaan dan agama yang tidak diakui. Oleh karena itu, kami menyediakan wadah untuk memahami dan mendalami permasalahan tersebut dengan mengundang empat pembicara luar biasa di bidangnya masing-masing.

Kegiatan ini bertujuan untuk merangsang ide dan kepedulian kaum muda dalam mewujudkan pemikiran mereka melalui tulisan.

Berikut rundown kegiatan Write For Peace 3.1: 
Registration: 16 March - 14 April 2022
Presentation Session: 16 - 17 April 2022
Open Submission: 18 - 30 April 2022
Article Publication: 25 April - 7 May 2022

What are you waiting for? Join us by clicking the link below for more information:

https://bit.ly/Guidelines_WFP31

Save the dates and see you in April!

#Writing #Writer
#ASEANYouth
#ASEAN #IndigenousPeople #GenderBasedViolence
#TraditionalReligion
#Refugees
#AsylumSeekers
#Peacebuilding 
#HumanRights
  • Selamat Hari Kartini untuk semua sobat perempuan. ♥️🌸

#harikartini2022 #emansipasiwanita #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat Hari Bumi 2022 🌍🌎🌏

Today
  • Selamat Hari Buku Sedunia sobat Meta 🥳📚

Lagi baca buku apa nih sobat?
Geser untuk liat koleksi buku self improvement Meta dong, ada favoritmu? 😍
Komen di bawah yaaaa 🙆‍♀️

#worldbookday #metafordotid #nulisdimetafor
  • Selamat hari buruh, sobat.
(KBBI: Buruh= orang yang bekerja untuk orang lain dengan mendapat upah; pekerja)

#hariburuhnasional #metafordotid #1mei2022
  • Selamat hari pendidikan nasional sobat.
Ada yang bilang pendidikan adalah proses menemukan yang dikehendaki Tuhan atas hidup kita.
Kalau menurut sobat, pendidikan itu apa?

#metafordotid #haripendidikannasional #belajar
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi

Oleh M. Naufal Waliyuddin

Salah satu contoh dampak buruk doktrin kemandirian tersebut adalah ketidakmampuan individu dalam menakar dan menghargai jasa orang lain—yang sangat mungkin tidak disadarinya. Kadang seseorang merasa mandiri, bisa mengurus KTP, SIM, nyuci pakaian, masak, sampai daftar kuliah dan hal lainnya dengan dirinya sendiri. Namun ia lupa, bahwa makanan yang ia beli, pakaian yang ia kenakan, pasti melibatkan multiperan dari berbagai profesi manusia.

Selengkapnya di 
https://metafor.id/kolom/takbiran-buruh-hardiknas-ki-hadjar-dewantara-dan-lebaran-pascapandemi/

#metafordotid
#nulisdimetafor
#bacaartikel
  • Innalillahi wa inna ilaihi rojiuun
.
.
.
Turut berbelasungkawa atas berpulangnya Buya Syafii. Semoga bertemu di kehidupan selanjutnya, buya.

(Sumber foto: web Antara)
  • Selamat Hari Lahir Pancasila, semoga kita senantiasa terus berkontribusi untuk Indonesia Sobat.

Jangan lupa kirim tulisanmu di website kami 👋

#pancasila #bhinnekatunggalika #metafordotid #nulisdimetafor
Facebook Twitter Instagram Youtube
Metafor.id

Metafor.id adalah “Taman Literasi Digital” yang membuka diri bagi para penulis yang memiliki semangat berkarya tinggi dan ketekunan untuk produktif. Kami berusaha menyuguhkan ruang alternatif untuk pembaca mendapatkan hiburan, gelitik, kegelisahan, sekaligus rasa senang dan kegembiraan.

Di samping diisi oleh Tim Redaksi Metafor.id, unggahan tulisan di media kami juga hasil karya dari para kontributor yang telah lolos sistem kurasi. Maka, bagi Anda yang ingin karyanya dimuat di metafor.id, silakan baca lebih lanjut di Kirim Tulisan.

Dan bagi yang ingin bekerja sama dengan kami, silahkan kunjungi halaman Kerjasama atau hubungi lewat instagram kami @metafordotid

Artikel Terbaru

  • Panitia Hari Besar Islam: Representasi Toleransi Keumatan dalam Peringatan Idul Fitri di Kabupaten Klungkung
  • Berteman dengan Kegagalan
  • Takbiran Buruh, Hardiknas Ki Hadjar Dewantara dan Lebaran Pascapandemi
  • Mati dan Pagi Hari di Cikajang
  • Pulang
  • Konsep Cahaya Menurut Suhrawardi dalam Epistimologi Ishraqi (Tasawuf Falsafi)
  • Membaca Pikiran Atheis Sam Harris: Manusia Bebas atau Terjajah Selera?
  • Menyuarakan Mereka yang Terbungkam
  • Sekala Niskala
  • Minyak Goreng: Objek Doktrin Ekonomi Politik Klasik “Laissez-faire”
  • Pilih Masjid yang Tarawih 8 atau 20? Ada yang Dua-duanya lo!
  • Seni Memahami (Diri)

Kategori

  • Event (5)
    • Publikasi (2)
    • Reportase (3)
  • Inspiratif (30)
    • Hikmah (14)
    • Sosok (18)
  • Kolom (55)
    • Ceriwis (12)
    • Esai (43)
  • Metafor (186)
    • Cerpen (46)
    • Puisi (125)
    • Resensi (14)
  • Milenial (43)
    • Gaya Hidup (23)
    • Kelana (10)
    • Tips dan Trik (9)
  • Sambatologi (68)
    • Cangkem (16)
    • Komentarium (32)
    • Surat (21)

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

No Result
View All Result
  • Home
  • Metafor
    • Cerpen
    • Puisi
    • Resensi
  • Sambatologi
    • Cangkem
    • Komentarium
    • Surat
  • Kolom
    • Ceriwis
    • Esai
  • Inspiratif
    • Sosok
    • Hikmah
  • Milenial
    • Gaya Hidup
    • Kelana
    • Tips & Trik
  • Event
    • Reportase
    • Publikasi
  • Tentang Metafor
    • Disclaimer
    • Kru
  • Kirim Tulisan
  • Kerjasama
  • Login
  • Sign Up

© 2021 Metafor.id - Situs Literasi Digital.

Welcome Back!

OR

Login to your account below

Forgotten Password? Sign Up

Create New Account!

OR

Fill the forms bellow to register

All fields are required. Log In

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In